
Sumber: Tulisan pertama kali
Rezeki, bukan hanya sebatas harta/gaji. Harta hanya salah satu jenis rezeki saja. Kalau merasa rezekinya sempit padahal sudah berusaha, cobalah cek lagi pintu-pintunya.
Sudah sejauh apa usahanya? Apakah dilakukan dengan landasan pengetahuan tentangnya atau belum?
Sudah bersyukur atau belum? Seberapa sering bersyukurnya?
Bagaimana dengan ketaatan kepada Allah yang memberi rezeki? Ambil contoh aja, misalnya sholat, seberapa sering lalainya dibanding tepat waktunya?
Sering istighfar atau enggak? Berapa kali sehari?
Bagaimana sedekahnya?
Sudah menikah atau belum? Kalau belum menikah ya menikahlah…😊
“Kalau sudah nikah gimana pak?”
“Ya yang paling utama bersyukur dulu. Alhamdulillah sudah menikah, karena di luar sana ada yang masih kesulitan untuk menikah. Entah karena belum ada calonnya, atau sebab-sebab lainnya. Dengan bersyukur insyaAllah nanti Allah tambahkan rezekinya. Lalu tunjukkan rasa syukur itu dengan ketaatan kepada-Nya. Biar ditambah lagi rezekinya dari arah yang tak disangka-sangka. Dilanjutkan dengan ikhtiar membuka pintu rezeki lainnya, memiliki anak.”
Disitulah saya baru paham, kenapa banyak yang mengatakan dengan menikah, rezeki bertambah.
Jadi, siapa yang ngasih anda rezeki?